Malam Seribu Bulan Malam Lailatul Qadar , adalah malam yang mulia lagi istimewa diantara keisimemaannya menurut seorang ulama kontemporer , Dr. Wahbah al Zuhaily mengatakan " bahwa jika pada malam itu seseorang melakukan amal baik, maka nilai perbuatan itu lebih besar dibandingkan dengan seribu bulan perbuatan serupa di malam-malam lainnya ". Seiring dengan keterangan yang diriwayatkan oleh imam Bukhori dan Muslim Rasulullah saw. bersabda :
" Barang siapa bangun di malam Lailatul qodar dengan bekal iman seraya melakukan muhasabah; introspeksi diri maka pahalanya adalah ampunan atas segala dosa-dosanya yang telah lewat "
Didalam Al-Quran telah dinyatakan keutamaan lailatul qadar lebih besar dari seribu bulan, maksudnya adalah bagi seseorang yang mendapatkan malam tersebut dan diisi dengan beribadah kepada Allah, maka sama saja ia telah beribadah selama seribu bulan lamanya.
Sesunguhnya malam lailatul qadar tersebut merupakan suatu karunia dan rahmat yang besar bagi seluruh umat di dunia ini. Manusia yang mendapatkannya adalah manusia pilihan yang hanya Allah saja yang mengetahuinya.
Keistimewaan Lailatul Qadar
Banyak hadist yang membahas keistimewaan dan keutamaan lailatul qadar. Salah satunya hadist yang diriwayatkan oleh Anas ra bahwa Rasulullah barsabda " Lailatul qadar telah dikaruniakan kepada umat ini yang tidak diberikan kepada umat- umat sebelumnya "
Bahkan Allah menjelasakan dalam Al Quran yaitu surat Al Qadr. Diwahyukan oleh Allah bahwa Al Quran diturunkannya pada malam qadr, yaitu malam yang penuh kemuliaan, malam dimana turunnya para malaikat termasuk Jibril dengan izin Allah SWT untuk mengatur semua urusan (QS. Al Qadr : 1-5).
Pada malam itulah Al Quran pertama kali diturunkan dari lauh mahfuz kepada Nabi Muhamad SAW. Malam yang penuh kesejahteraan sampai terbitnya fajar.
Lailatul qadar disebut malam yang mulia karena memperoleh kemuliaan dari Al-Quran. Cahaya illahi ini diturunkan untuk menyinari jagad raya, memberikan petunjuk untuk kebahagiaan umat manusia dimana sebelumnya kehidupan manusia dalam kegelapan masa jahilliyah.
Waktu terjadinya Lailatul Qadar
Kapan terjadi atau turunya Laitau Qadar ? ini munkin jadi tanda tanya yang besar karena inginnya mendapatkan malam seribu bulan ini .
Dalam hal ini Ulama berbeda pendapat tentang penentuan malam lailatul qadar alim Namun dari Aisyah ra, Rasulullah bersabda, " Carilah malam lailatul qadar pada malam malam ganjil dari sepuluh malam terakhir pada bulan Ramadhan ".
Menurut sebagian ulama sepuluh hari terakhir dimulai dari malam ke 21 bulan Ramadhan, dan ulama juga sepakat lailatul qadar turun pada malam ganjil walaupun ada kemungkinan turun pada malam lainnya.
Rasulullah menganjurkan para sahabatnya agar mencari malam seribu bulan ini sambil beri̢۪tikaf dan tetap terjaga sampai waktu fajar.
Ada juga yang berpendapat bahwa lailatul Qadar hanya turun 1 x yaitu hanya pada saat turunnya Al-Quran. Tentu pendapat ini tidak bisa dibenarkan, karena jika benar demikian Rasulullah tentunya tidak menganjurkan umatnya untuk mencari lailatul qadar.
Pendapat lain menyatakan bahwa kemuliaan dan nilai seribu bulan itu bisa diperoleh seseorang dari hasil ibadahnya selama bulan Ramadhan. Ibadah-ibadah yang dilakukan secara tulus dan ikhlas akan membawa perubahan pada seseorang yang bisa merubah perilaku hidupnya menjadi lebih baik, damai dan tenang.
Timbullah kesadaran akan dosa-dosanya hingga mendorong seseorang untuk selalu bertaubat dan tidak mau mengulangi kesalahan yang telah diperbuatnya, dan selalu ingin mendekatkan diri kepada Allah.
Inilah salah satu bukti telah mendapat malam yang penuh kemuliaan.
Gambaran turunya Lailatul qadar
- Udara dan suasana pagi yang tenang. Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”
- Esok harinya cahaya matahari agak meredup, bersinar cerah tapi tidak kuat. Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar seperti nampan.”
- Bulan nampak separuh bulatan. Abu Hurairoh ra pernah berkata bahwa mereka pernah berdiskusi tentang lailatul qadar disamping Rasulullah SAW lalu beliau bersabda; “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”
- Sewaktu malam tampak terang, tidak dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak panas, tidak ada angin kencang, dan tidak ada aktivitas meteor yang jatuh digalaksi. Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan), sebagaimana hadits dari Watsilah bin al-Asqo’.
- Terbawa kedalam mimpi. Beberapa sahabat Rasulullah SAW mengalami mimpi berjumpa dengan malam lailatul qadar.
- Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Allah, tidak seperti malam-malam lainnya
Sekian tentang malam lailatiul qadar bagi yang ingin mendapatkannya hendaklah mempersiapkan ibadahnya dari awal Ramadhan, bahkan sebelum datangnya Ramadhan. semoga artikel ini manfaat bagi yang membacanya . ini juga bisa dijadikan naskah pidato
0 komentar:
Posting Komentar