Selasa, 24 Januari 2012

Konsep Serta Peranan Bimbingan Dan Konseling Dalam Proses Belajar Mengajar ( Bimbingan Konseling )

Dalam postingan ini penulis hanya menyebutkan konsep bimbingan konseling  secara khusus , yaitu

konsep serta peranan bimbingan dan konseling dalam proses belajar mengajar

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu unsur terpadu dalam keseluruhan program pendidikan di lingkungan sekolah/ perguruan tinggi. Jadi, bimbingan dan konseling itu merupakan salah satu tugas yang sebaiknya dilakukan oleh setiap tenaga pendidik yang bertugas di sekolah/ perguruan tinggi. Walaupun demikian, ada sebagian diantara petugas/ dosen yang tidak menyadari bahwa bimbingan dan konseling adalah sebagai dari tugasnya. Adapun yang dimaksud bimbingan dan konseling pendidikan adalah dijelaskan sebagai berikut;
Bimbingan dan konseling pendidikan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa/ mahasiswa yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya siswa tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah/ kampus, keluaraga serta masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Bimbingan dan konseling membantu siswa/ mahasiswa mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai mahluk sosial.
Bimbingan dan konseling di sekolah sebaiknya mewarnai selutuh aktivitas yang diselenggarakan di sekolah/ perguruan tinggi termasuk dalam proses belajar mengajar, karena bimbingan dan konseling itu mempunyai peran yang strategis dalam mengembangkan potensi manusia yang ada di sekolah/ kampus.
Peran bimbingan dan konseling dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu kompetensi guru/ pendidik yang terpadu dalam keseluruhan kompetensi pribadinya. Dalam hal ini, Peran bimbingan dan konseling itu merupakan kompetensi penyesuaian interaksioanal yang merupakan kemampuan pendidik untuk menyesuaikan diri dengan karakterisrik siswa dan suasana belajar siswa.
1.    Peran Bimbingan Dalam Kegiatan Belajar Siswa
Perlakuan pengajar merupakan salah satu unsure yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar siswa. Unsur lainnya, diantaranya, yaitu tujuan, pribadi siswa, dan pasilitas lainnya. Kegiatan belajar siswa merupakan perpaduan semua unsure yang dimaksud. Keberhasilan belajar mungkin akan kurang, apabila salah satu dari unsure itu tidak memadai keadaannya.
Pribadi guru merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Pribadi guru dalam hal ini mencakup pandangannya tetang mengajar, kekuatan pribadinya, serta pandangan dan filsafat hidupnya. Dalam hal ini, termasuk pandangan dan keperduliannya tentang bimbingan.
2.    Peran Bimbingan Dalam Interaksi Manusiawi
Belajar bukan hanya melimpahkan ilmu pengetahuan kepada siswa, melainkan merupakan suatu proses interaksi manusiawi yang mendalam guna mengembangkan kedewasaan siswa. Hal ini mengisyaratkan betapa pentingnya peranan interaksi manusiawi dalam rangka proses belajar mengajar.
James E. Weigand berpedapat, bahwa proses belajar mengajar terpusat pada diri siswa dengan membangun kondisi atau suasana belajar yang menyenangkan, serta memamfaatkan kopetensi guru, terarah pada pendidikan yang mempribadi (personalizing education) melalui interaksi manusiawi antara siswa dan guru. Dalam kaitan ini, siswa dipandang sebagai individu manusiawi, rasional, serta memiliki daya penemuan dan harga diri.
Kondisi atau suasana belajar yang menyenangkan itu dikhususkan pada unsur-unsur berikut:
a.    Kebebasan untuk menjalani (eksplore)
b.    Waktu yang cukup untuk menjelajah
c.    Pemanfaatan dan penerimaan terhadap jawaban yang salah
d.    Tidak terlampau peduli (lesser concern) terhadap kurun waktu belajar
e.    Tidak terlampau peduli terhadap verbalisasi.

3.    Peran Bimbingan Dalam Interaksi Guru Dan Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar
Dalam keseluruhan transaksi mengajar (proses belajar mengajar) terdapat tiga aspek perbuatan pokok yang selalu terjadi, yaitu pengajaran (evaluation). Dalam hubungan ini, aspek kepemimpinan merupakan aspek yang sangat penting karena proses belajar mengajar merupakan pelaksanaan suatu rencana pengajaran yang memerlukan kemampuan guru dalam memimpin kegiatan. Dalam kepemimpinan, ada dua unsure pokok peran pembimbing, yaitu memberi kemudahan (facilitation) dan pemeliharaan (maintenance).
Untuk memberi kemudahan, guru/ pengajar berusaha:


Konsep Serta Peranan Bimbingan Dan Konseling
a.    Menciptakan suasana kerja sama dan mempersatukan upaya di dalam kelas
b.    Membangun tolok ukur tindakan dan mengkoordinasiprosedur kerja
c.    Memperbaiki suasana kelas dengan menggunakan cara penyelesaai masalah
d.    Mengubah atau memodifikasi suasana dalam sistem kelas, untuk memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar, sebaiknya guru/ pendidik menunjukan sikap terbuka, empatik, keikhlasan (genuineness), dan kemantapan emosional.

a.    Memelihara dan meningkatkan semangat siswa/ peserta didik
b.    Menangani pertentangan atau konplik supaya menjadi suasana yang bermamfaat
c.    Membantu kelompok siswa untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungan
d.   Mengurangi perasaan tertekan (sttess) dan kecemasan. Dengan perkataan lain dalam proses belajar mengajar, hendaknya pendidik/guru memelihara iklim psikologis kelas supaya terjadi suasana gembira, bersemangat kerja, berkompetisi secara sehat, tidak ada tekanan serta terpuruk keinginan untuk maju dan berprestrasi.

Untuk lanjutan diatas : klik disi

0 komentar:

Posting Komentar