Hati-Hati Keracunan Makanan!
Makanan sehat ternyata tak cukup hanya dengan menghitung kandungan nutrisinya saja. Tapi unsur kebersihannya juga harus diperhatikan. Jika ada bakteri, kuman atau virus yang menempel pada makanan, bukannya menyehatkan makanan tersebut malah membuat kita menjadi sakit karena keracunan makanan. Itu sebabnya, agar tak keracunan makanan dibutuhkan penanganan yang benar dari pemilihan bahan hingga pengolahannya agar makanan tersebut tak menjadi bumerang bagi tubuh kita.Keracunan makanan merupakan gejala klinis atau gangguan kesehatan akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi racun.GejalanyaGejala yang paling sering muncul pada keracunan adalah mual, sakit perut, muntah-muntah mendadak, dan diare. Muntah-muntah dan diare hebat dapat terjadi dalam waktu 6 jam setelah menelan makanan yang terkontaminasi. Gejala-gejala tersebut biasanya tanpa diikuti demam. Muntah-muntah dapat terjadi tanpa diare. Namun sebaliknya diare juga dapat terjadi tanpa muntah-muntah. Gejala lain yang sering menyertai ialah sakit kepala, kejang otot perut, kulit dingin, dan penurunan tekanan darah.‘Biang keladi’ keracunan makananKeracunan makanan biasa disebabkan oleh tiga hal, yaitu kimiawi, biologi, dan mikrobiologi.1. Keracunan makanan secara kimiawi disebabkan adanya bahan kimia beracun dalam makanan. Misalnya keracunan karena akumulasi logam tertentu (seperti timah, merkuri, dan cadmium) di dalam tubuh.2. Keracunan makanan secara biologis disebabkan mengonsumsi bahan makanan (tanaman) yang mengandung substansi beracun. Misalnya kentang yang dagingnya berwarna hijau mengandung solanin yang bisa menyebabkan kematian jika dimakan dalam jumlah besar, itu sebabnya sebaiknya kentang berdaging hijau dibuang saja.3. Penyakit yang ditularkan melalui makanan timbul setelah memakan makanan yang tercemar mikroorganisme patogen (penyebab penyakit). Mikroorganisme biasanya mencemari makanan dengan cara mengeluarkan racun (bacterial food poisoning) kemudian menginfeksi saluran pencernaan (bacterial food infection). Dari kelompok mikroorganisme patogen yang menular dalam makanan adalah jenis-jenis bakteri, kapang, dan virus. Sumber keracunan makananKeracunan makanan disebabkan tiga sumber yaitu manusia, lingkungan, dan bahan makanan.1. Manusia. Penting untuk diketahui, bahwa bakteri selalu menempel pada permukaan kulit, terutama tangan. Itu sebabnya kebiasaan mencuci tangan dapat mengurangi risiko perpindahan bakteri dari tangan ke bahan pangan. 2. Lingkungan. Selain dapur, alat-lat dapur yang digunakan untuk mengolah makanan juga merupakan area paling rawan bakteri. Itu sebabnya harus dilakukan pencucian yang baik dengan menggunakan suatu bak pencuci yang berisi deterjen, bak pencuci yang berisi air dingin dengan disinfektan, dan bak air pembilas. Suhu pembilas sebaiknya antara 77 - 100ºC. Selain itu, dapur harus memiliki ventilasi yang memadau serta dibuat dengan dinding dan lantai yang mudah dibersihkan.3. Bahan makanan. Penanganan bahan makanan mulai dari memilih, menyimpan hingga mengolah harus dilakukan dengan hati-hati. Misalnya pada daging, baik daging sapi, kambing maupun daging unggas harus dimasak sempurna agar bakteri patogen dan sporanya mati. Waktu pemasakan harus cukup lama untuk menjamin tercapainya suhu yang dapat merusak bakteri dan spora.
Sumber: conectique.com
Minggu, 23 Maret 2008
Hati-hati keracunan makanan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar